Rabu, 12 Agustus 2015

hirarki WAN

Hirarki WAN berfungsi untuk mengklasifikasikan perangkat yang digunakan oleh Core layer, Distribution layer dan Access layer.

Dalam hierarki wan Terdapat 3 Layer utama yang memiliki fungsi dan tugas masing-masing agar suatu jaringan WAN dapat terbentuk

Core Layer :
Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkandalam meneruskan traffic pada kecepatan yang sangat tinggi. Dengan kata lain, corelayer menswitch paket data dengan secepat mungkin. Peralatan pada core layer jangan diberi beban dalam bentuk proses apapun yang dapat menganggu kecepatanswitch paket data dalam kecepatan tinggi, seperti access-list checking, dataencryption, address transation. Core layer dikenal sebagai backbone antar jaringanyang saling terkoneksi.
Tugas core layer :
·         melakukan design jaringan dengan keandalan yang tinggi
·         melakukan desain untuk kecepatan dan latency yang rendah
Fungsi dari layer ini adalah
·         mengatur traffic [ traffic switching ] ,
·         mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan handal.
Device yang digunakan pada layer ini adalah:
·         Mesin core.vad.id,BSD Minded dipadukan dengan cisco catalyst L3.
·         Router
·         Multiplexer
·         PBX
Distribution Layer
Distribution layer terletak diantara access layer dan core layer dan membantumembedakan core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain. Tujuannya untukmemberikan batasan definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju ke jaringan inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan,seperti routing updates, route summaries, VLAN traffic, dan address aggregation.
Fungsi dari distribution layer yaitu :
·         Routing (dalam satu autonomous system)
·         Filtering (dalam satu autonomous system)
·         Service handling
·         Mengendalikan konektivitas
·         Qos
Perangkat Distribution Layer
·         Cisco Catalyst 6509
·         Nexus 7000
·         ASA 5500
·         Switch Layer 3
·         Firewall
·         Router LAN
·         Bridge
·         VPN Access Router
·         Brouter
Access Layer
Access Layer dalam kata lain adalah End User (pengguna)

WAN

3.WAN (Wide Area Network)
Wide Area Network atau WAN, merupakan Jenis Jaringan Komputer yang lebih luas dan lebih canggih daripada Jenis Jaringan Komputer LAN dan MAN. Teknologi jaringanWAN biasa digunakan untuk menghubungkan suatu jaringan dengan negara lain atau dari satu benua ke benua yang lainnya. Jaringan WAN bisa terdiri dari berbagai Jenis Jaringan Komputer LAN dan WAN karena luasnya wilayah cakupan dari Jenis Jaringan Komputer WAN. Jaringan WAN, biasanya menggunakan kabel fiber optic serta menanamkannya di dalam tanah maupun melewati jalur bawah laut.
Keuntungan Jenis Jaringan Komputer WAN seperti cakupan wilayah jaringannya lebih luas dari Jenis Jaringan Komputer LAN dan MAN, tukar-menukar informasi menjadi lebih rahasia dan terarah karena untuk berkomunikasi dari suatu negara dengan negara yang lainnya memerlukan keamanan yang lebih, dan juga lebih mudah dalam mengembangkan serta mempermudah dalam hal bisnis.
Kerugian dari Jenis Jaringan WAN seperti biaya operasional yang dibutuhkan menjadi lebih banyak, sangat rentan terhadap bahaya pencurian data-data penting, perawatan untuk jaringan WAN menjadi lebih berat.

komponen wan

4.KOMPONEN-KOMPONEN WAN

KOMPONEN – KOMPONEN WAN
CO (Central Office)
Pusat pensaklaran dimana hubungan dintara beberapa saluran pelanggan dibuat.
CPE (Costumer Provided Equipment)
Peralatan networking seperti workstation, router, POTS splitter, dll. yang dipasang pada pelanggan dan dikoneksi ke peralatan networking jasa telekomunikasi.
CPE (Costumer Provided Equipment) adalah peralatan networking (seperti workstation, router, POTS splitter, dll) yang dipasang pada pelanggan dan terhubung dengan peralatan networking jasa telekomunikasi. tetapi peralatan pelanggan disini terpisah dengan peralatan perusahaan telekomunikasi tersebut.
Contoh CPE yang dimiliki pelanggan pada umumnya router, switch, dan modem.
CPE juga mengacu pada perangkat yang dapat mentranslasikan data agar dapat dikenal oleh protokol WAN, misalnya : Frame-Relay, MPLS atau ATM T-1, dan lain-lain

DCE (Data Circuit Terminating Equipment)
DCE (data circuit terminating equipment) adalah suatu piranti (biasanya berupa router disisi ISP) yang berkomunikasi dengan DTE dan juga WAN Cloud. DCE ini merupakan piranti yang memasok clocking (denyut sinyal sinkronisasi) kepada piranti DTE. Sebuah modem atau CSU/DSU disisi pelanggan bisa diklasifikasikan sebagai DCE. DTE dan DCE bisa saja beupa piranti yang serupa / router akan tetapi mempunyai peran dan fungsi yang berbeda
DCE (Data Circuit Terminating Equipment) adalah perangkat yang terdapat antara peralatan DTE (Data Terminal Equipment) dan data transmission circuit. DCE berfungsi mentranslasikan data dari DTE agar dapat dimengerti oleh protokol WAN, contohnya : PPP, ATM, FrameDelay, dll).oleh karena itu DCE juga disebut peralatan komunikasi data dan operator peralatan data.
Dalam fungsinya mentranslasikan data, DCE melakukan konversi sinyal clock sehingga dapat menjadi bagian dari DTE.
pada umumnya DTE adalah komputer, dan DCE adalah modem.
Kedua perangkat tersebut dapat kita hubungkan dengan menggunakan kabel serial DCE. ketika dihubungkan maka disalah satu sisi antara kedua perangkat tersebut terdapat sinyal clock. tetapi jika kita menghubungkan kedua perangkat tersebut tanpa modem atau media penerjemah di antara kedua perangkat tersebut, maka kita dapat menggunakan crossover cable ethernet. perbedaannya dengan crossover cable biasa yaitu dalam mengkonfigurasi interface crossover biasa masih menggunakan fastethernet, sedangkan untuk crossover cable ethernet menggunakan ethernet.

DTE(Data Terminal Equipment)
DTE (Data terminal equipment) adalah suatu piranti disisi link jaringan WAN yang berada pada sisi pelanggan (biasanya gedung / rumah pelanggan) yang mengirim dan menerima data. DTE (biasanya berupa router jaringan atau bisa saja berupa komputer atau multiplexer) adalah merupakan tanda marka antara jaringan WAN dan jaringan LAN. DTE ini merupakan piranti yang akan berkomunikasi dengan piranti DCE disisi ujung lainnya.
DTE(Data Terminal Equipment) adalah sirkuit akhir yang mengubah informasi pengguna menjadi sinyal. Perangkat terminal data, biasanya mengacu pada komputer yang anda gunakan dengan sebuah modem. DTE berfungsi sebagai sumber data dan komunikasi data.
DTE adalah terminal atau komputer sedangkan DCE adalah modem atau perangkat lain milik operator.
pada umumnya, perangkat DCE menyediakan sinyal clock(clocking internal) dan perangkat DTE menghubungkan pada clock yang di berikan (clocking eksternal).

Peralatan terminal data (DTE) adalah instrumen akhir yang mengubah informasi pengguna ke reconverts sinyal atau sinyal yang diterima. Ini juga dapat disebut ekor sirkuit. Sebuah perangkat DTE berkomunikasi dengan data circuit-terminating equipment (DCE). The DTE / DCE klasifikasi ini diperkenalkan oleh IBM.
Dua jenis perangkat diasumsikan pada masing-masing ujung kabel yang saling berhubungan untuk kasus hanya menambahkan DTE ke topologi (misalnya ke sebuah hub, DCE), yang juga membawa kasus sepele yang kurang interkoneksi perangkat dari jenis yang sama: DTE -DTE atau DCE-DCE. Kasus-kasus seperti perlu kabel crossover, seperti untuk Ethernet atau null modem untuk RS-232.
Sebuah DTE adalah unit fungsional stasiun data yang berfungsi sebagai sumber data atau data yang tenggelam dan menyediakan komunikasi data fungsi kontrol harus dilakukan sesuai dengan protokol link.
Peralatan terminal data mungkin satu peralatan atau subsistem yang saling terkait dari berbagai potongan-potongan peralatan yang melakukan semua fungsi yang diperlukan yang diperlukan untuk mengizinkan pengguna untuk berkomunikasi. Seorang pengguna berinteraksi dengan DTE (misalnya melalui antarmuka mesin-manusia), atau mungkin DTE pengguna.
Biasanya, perangkat DTE terminal (atau komputer meniru terminal), dan DCE adalah modem.
DTE biasanya konektor laki-laki dan DCE adalah konektor perempuan.
Sebagai aturan umum, bahwa perangkat DCE menyediakan sinyal clock (internal clocking) dan mensinkronisasi perangkat DTE pada jam yang disediakan (clocking eksternal). D-sub konektor mengikuti peraturan lain untuk pin penugasan.
* 25 pin DTE perangkat transmisi pada pin 2 dan terima pada pin 3.
* 25 pin DCE perangkat transmisi pada pin 3 dan terima pada pin 2.
* 9 pin DTE perangkat transmisi pada pin 3 dan terima pada pin 2.
* 9 pin DCE perangkat transmisi pada pin 2 dan terima pada pin 3.

Istilah ini juga umumnya digunakan dalam peralatan Cisco Telco dan konteks untuk menunjukkan suatu perangkat [klarifikasi diperlukan] tidak dapat menghasilkan sinyal clock, maka PC ke PC koneksi Ethernet juga dapat disebut DTE DTE ke komunikasi. Komunikasi ini dilakukan melalui kabel “crossover Ethernet sebagai lawan dari PC ke DCE (hub, switch, atau jembatan) komunikasi yang dilakukan melalui kabel Ethernet lurus.
CSU(Channel Service Unit) / DSU(Data Service Unit)
CSU(Channel Service Unit) / DSU(Data Service Unit) adalah perangkat digital-interface yang digunakan untuk menghubungkan perangkat DTE seperti Router ke jalur digital.
CSU/DSU bekerja pada lapisan 1 (lapisan fisik) dari model OSI. CSU berbeda dengan DSU. DSU merupakan bagian dari kartu antarmuka yang dimasukkan ke DTE.

Loop Local
Local Loops adalah perpanjangan kabel line telpon dari Demarc menuju kantor pusat Telco yang mana pemeliharaannya difihak Telco, bukan tanggung jawab pelanggan. Kabel ini bisa berupa kabel UTP, fiber optic atau gabungan keduanya dan juga media lainnya.
Loop Local adalah sirkuit atau jalur yang menghubungkan antara demarc dengan CO (Central Office). loop local dapat menghentikan jalur yang dimiliki oleh CLEC(Competitif Local Exchange Carrier), dan ditempatkan dalam sebuah POP yang merupakan salah satu CO.
Demarc
Demarc atau titik demarkasi adalah titik yang merupakan interface jaringan dimana kabel perusahaan telpon terhubung dengan rumah pelanggan
Demarc adalah batas pemisah antara CPE dan CO. Secara fisikal demarcation point adalah kotak yang berisi kabel, yang berlokasi di CPE dan mengubungkan kabel CPE ke local loops. Demarcation point biasanya diletakkan di tempat dimana teknisi mudah untuk mengaksesnya. Sehingga akan mudah diketahui dimana yang harus diperbaiki jika suatu saat terjadi kerusakan.
WAN cloud
merupakan hirarchi Trunk, Switches, dan CO (central office) yang membentuk jaringan telephone lines. Struktur fisik bisa bervariasi, dan jaringan-2 yang berbeda dengan titik koneksi bersama bisa saja saling overlap, makanya direpresentasikan dalam bentuk WAN cloud. Sisi pentingnya adalah bahwa data masuk melalui jaringan telpon, menjelajah sepanjang line telpon, dan tiba pada tepat pada alamat tujuannya.
PSE (packet switching exchange)
adalah suatu Switch pada jaringan carrier packet switched. PSE-2 ini merupakan titik-titik penghubung dengan WAN cloud

VPN : Site To Site dan Remote Akses

  1.Site-to-site VPN

     Jenis implementasi VPN yang kedua adalah site-to-site VPN. Implementasi jenis ini menghubungkan antara 2 kantor atau lebih yang letaknya berjauhan, baik kantor yang dimiliki perusahaan itu sendiri maupun kantor perusahaan mitra kerjanya. VPN yang digunakan untuk menghubungkansuatu perusahaan dengan perusahaan lain (misalnya mitra kerja, supplier atau pelanggan) disebut ekstranet. Sedangkan bila VPN digunakan untuk menghubungkan kantor pusat dengan kantor cabang, implementasi ini termasuk jenis intranet site-to-site VPN.

2. Remote Access VPN

    Pada umumnya implementasi VPN terdiri dari 2 macam. Pertama adalah remote access VPN, dan yang kedua adalah site-to-site VPN. Remote access yang biasa juga disebut virtual private dial-up network (VPDN), menghubungkan antara pengguna yang mobile dengan local area network (LAN).

    Jenis VPN ini digunakan oleh pegawai perusahaan yang ingin terhubung ke jaringan khusus perusahaannya dari berbagai lokasi yang jauh (remote) dari perusahaannya. Biasanya perusahaan yang ingin membuat jaringan VPN tipe ini akan bekerjasama dengan enterprise service provider (ESP). ESP akan memberikan suatu network access server (NAS) bagi perusahaan tersebut. ESP juga akan menyediakan software klien untuk komputer-komputer yang digunakan pegawai perusahaan tersebut.

   Untuk mengakses jaringan lokal perusahaan, pegawai tersebut harus terhubung ke NAS dengan men-dial nomor telepon yang sudah ditentukan. Kemudian dengan menggunakan sotware klien, pegawai tersebut dapat terhubung ke jaringan lokal perusahaan.

   Perusahaan yang memiliki pegawai yang ada di lapangan dalam jumlah besar dapat menggunakan remote access VPN untuk membangun WAN. VPN tipe ini akan memberikan keamanan, dengan mengenkripsi koneksi antara jaringan lokal perusahaan dengan pegawainya yang ada di lapangan. Pihak ketiga yang melakukan enkripsi ini adalah ISP.

IPv4 dan IPv6

Perbedaan IPv4 dengan IPv6:

Kelas Pengalamatan
Di dalam IPv4 dikenal dengan kelas pengalamatan, yang terdiri dari 5 kelas yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D dan kelas E. Biasanya yang dipakai oleh umum ada di kelas A, B, dan C, sedangkan Kelas D untuk multicast dan Kelas E untuk penelitian. Namun kadang ada yang menyebut Kelas D dan E itu di satukan.
Sedang di dalam IPv6, tidak dikenal penamaan kelas-kelas tersebut. Tetapi di dalam IPv6 dikenal jenis pengalamatan, yaitu Pengalamatan Unicast, Pengalamatan Multicast, dan pengalamatan Anycast. Alamat Unicast dibagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu Alamat Link Local, Alamat Site Local, dan Alamat Global.
Routing
Di IPv4, memiliki jalur yang lebih lambat dalam melakukan routing, hal ini dikarenakan adanya pemeriksaan header MTU di setiap routing dan switching. Sedangkan di IPv6, proses routing menjadi lebih sederhana. Dengan begini proses routing di IPv6 menjadi lebih sederhana dan cepat.
Mobile IP
Dukungan IPv4 terhadap mobile, sangat kurang. Karena IPv4 tidak diperuntukkan untuk sebuah mobile. Karena itu sering terjadi roaming. Sedangkan pada IPv6 mendukung sistem mobile di dalam desain IP. Jadi tidak salah IPv6 disebut juga sebagai Mobile IP.
Keamanan
Untuk menjaga keamanan IPv4 mengggunakan IPsec, sebagai fitur keamanannya. Tetapi sayangnya fitur ini hanya sebagai fitur tambahan. Sedangkan di IPv6, IPsec secara default telah digunakan. Jadi setiap proses akan melewati IPsec terlebih dahulu.

PPP,/FR,DSL,H.E.V

Pengertian PPP atau Point to Point protocol adalah platform yang digunakan untuk menghubungkan komputer individu atau jaringan komputer ke  internet service provider. Sambungan dibuat antara dua titik, oleh sebab itu disebut Point-to-Point. PPP dianggap menjadi solusi terbaik untuk menghubungkan komputer ke jaringan internet.
Arsitektur dasar PP berlapis dan lapisan paling bawah adalah LCP atau Link Control Protocol. Link Control Protocol bertanggung jawab untuk membuat sambungan. Internet Packet control protocol atau IPCP mengirim dan menerima paket-paket melalui link yang didirikan oleh Link Control Protocol atau LCP.

Komponen Protokol PPP
PPP menyediakan metode untuk transmisi datagram lebih link point-to-point serial. PPP terdiri dari tiga komponen utama, yaitu sebuah metode untuk encapsulating datagrams atas link serial. PPP menggunakan The High Data Link Control (HDLC) protokol sebagai dasar untuk encapsulating datagrams lebih link point-to-point. PPP mempunyai 2 buah sublayer, yaitu :


  1. LCP (Link Control Protocol), untuk membangun, mengkonfigurasi, dan menguji koneksi data link.
  2. NCP (Network Control Protocol), untuk menetapkan dan mengkonfigurasi protokol jaringan lapisan yang berbeda.
Untuk membangun komunikasi melalui link point-to-point, PPP mengirim LCP frame untuk mengkonfigurasi dan menguji data link. Setelah link telah ditetapkan dan fasilitas opsional telah dinegosiasikan, diperlukan LCP yang berasal dari PPP dengan mengirimkan frame NCP untuk memilih dan mengkonfigurasi protokol lapisan satu atau lebih jaringan. Ketika masing-masing lapisan protokol jaringan yang dipilih yang telah dikonfigurasi, paket-paket dari masing-masing protokol lapisan jaringan dapat dikirim melalui link. Link ini akan tetap dikonfigurasi untuk komunikasi sampai frame LCP atau NCP eksplisit menutup link, atau sampai terjadi suatu peristiwa eksternal (misalnya, timer tidak aktif berakhir atau campur tangan pengguna).

PPP menyediakan dua metode otentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol yang menggunakan password untuk mengotentikasi atau Challenge Handshake Authentication Protocol yang menggunakan handshake server dengan dial up sebagai otentikasi.

PPP memungkinkan berbagai jenis protokol berfungsi pada platform dan pada link yang sama.
 PPP juga selain itu  memeriksa link yang dibentuk oleh protokol termasuk yang disebut dengan fasilitas link level echo yang memeriksa jika link beroperasi dengan benar.

Fungsi Point to Protokol yang utama adalah  memeriksa apakah kondisi line atau saluran telepon yang sedang beroperasi bekerja dengan baik. Point to Point Protocol juga memeriksa password dan setelah melalui semua pemeriksaan awal kemudian menetapkan koneksi dengan ISP dan melakukan permintaan alamat IP.

Alamat IP ini digunakan oleh Point to Point protocol di jaringan internet untuk berkomunikasi dengan semua protokol jaringan lainnya dan server selama koneksi berlangsung. PPP juga mengangkut paket-paket informasi dari satu server ke yang lainnya  menggunakan alamat IP yang sama ke alamat komputer yang telah meminta  informasi.
Cara Kerja Dan Fungsi Point to Point Protocol – PPP
Point to Point protocol- PPP mengikuti sistem notifikasi alamat dan menggunakan alamat IP kerja dial up klien dan IP address

Lapisan Fisik PersyaratanPPP mampu beroperasi di semua interface / DTE DCE. Contohnya termasuk EIA/TIA-232-C (sebelumnya RS-232-C), EIA/TIA-422 (sebelumnya RS-422), EIA/TIA-423 (sebelumnya RS-423), dan International Telecommunication Union Sektor Standarisasi Telekomunikasi ( ITU-T) (sebelumnya CCITT) V.35. Satu-satunya syarat mutlak yang diberlakukan oleh PPP adalah penyediaan sirkuit dupleks, baik khusus atau diaktifkan, yang dapat beroperasi baik dalam mode bit-serial asinkron atau sinkron, transparan untuk layer frame PPP link. PPP tidak memaksakan pembatasan tentang laju transmisi selain yang dikenakan oleh antarmuka DTE tertentu / DCE digunakan.
Digital subscriber line (disingkat DSL) adalah teknologi yang menyediakan penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari jaringan telepon setempat. Biasanya kecepatan unduh dari DSL berkisar dari 128 kb/d sampai 24.000 kb/d tergantung dari teknologi DSL tersebut. Kecepatan unggah DSL lebih rendah dari unduh versi ADSL dan sama cepat untuk SDSL.

Peralatan

Di ujung pelanggan memerlukan sebuah modem DSL. Alat ini mengubah data dari sinyal digital yang digunakan oleh komputer menjadi sebuah sinyal voltase dalam jangkauan frekuensi yang sessuai dan kemudian disalurkan ke jalur telepon.

Protokol dan konfigurasi

Banyak teknologi DSL menggunakan sebuah lapisan asynchronous transfer mode agar dapat beradaptasi dengan sejumlah teknologi yang berbeda.
Implementasi DSL dapat menciptakan jembatan jaringan atau penghalaan. Dalam konfigurasi jembatan jaringan, kelompok komputer pengguna terhubungkan ke subnet tunggal. Implementasi awal menggunakan DHCP untuk menyediakan detail jaringan seperti alamat IP kepada peralatan pengguna, dengan otentikasi melalui alamat MAC atau memberikan nama host. Kemudian implementasi seringkali menggunakan PPP melalui Ethernet atau asynchronous transfer mode (PPPoE atau PPPoA).
DSL juga memiliki rasio pembagian jaringan data yang layak dipertimbangkan pada saat memilih teknologi jalur lebar.



Teknologi WAN

Teknologi WAN

WAN
WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu area geografik yang besar seperti propinsi atau negara. WAN selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi seperti perusahaan layanan telepon.
Karakteristik dari WAN:
  1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas
  2. Menggunakan jalur layanan umum, misalnya perusahaan telekomunikasi. PT. Telkom, PT. Indosat, PT. Excelcomindo dan lain-lain untuk membentuk jaringan di dalan area geografik tersebut.
  3. Menggunakan koneksi serial untuk akses bandwidth di seluruh area geografik tersebut.
WAN berbeda dengan LAN. Tidak seperti LAN yang menghubungkan workstation- workstation, peralatan, terminal dan peralatan lain dalan suatu gedung, WAN menghubungkan data dalam suatu area geografik yang luas. Perusahaan yang menggunakan WAN dapat melakukan koneksi antara kantor pusat dan kantor-kantor cabangnya yang berada di tempat yang jauh. Sebuah WAN beroperasi pada layer fisik dan layer data link dari OSI layer. WAN menghubungkan LAN-LAN dalam suatu area geografik yang luas. WAN mampu melakukan pertukakaran paket data dan frame antara router dan switch.
Berikut adalah peralatan-peralatan yang digunakan dalan WAN:
  • Router, termasuk internetworking dan port-port interface WAN
  • Modem, termasuk interface voice-grade, channel service units/digital service units
  • (CSU/DSU) yang melayani interface T1/E1, dan Terminal Adapter/Network Termination 1 (TA/NT 1) sebagai interface integrated Services Digital Network (ISDN)
  • Server-server dial in dan user-user yang melakukan dial out untuk melakukan koneksi

Gambar: Contoh-contoh jaringan-jaringan data
Standar yang menangani WAN:
  • International Telecommunication Union-Telecommunication Standardization Sector (ITU-T), Consultative Committee for International Telegraph and Telephone (CCITT)
  • International Prganization for Standardization (ISO)
  • International Engineering Task Force (IETF)
  • Electronics Industries Association (EIA)
Gambar: Peralatan WAN
WAN didisain untuk:
  • Beroperasi pada area geografik yang sangat luas
  • Mampu memberikan koneksi serial dengan biaya murah dan kecepatan rendah atau biaya mahal dan kecepatan tinggi misalnya lewat jalur ATM atau fiber optik
  • Mampu menyediakan koneksi full-time dan part-time

Gambar: Layanan WAN
Gambar: Enkapsulasi data link
Jaringan Teknologi (WAN)
1. DTE (Data terminal equipment) adalah suatu piranti disisi link jaringan WAN yang berada pada sisi pelanggan (biasanya gedung / rumah pelanggan) yang mengirim dan menerima data. DTE (biasanya berupa router jaringan atau bisa saja berupa komputer atau multiplexer) adalah merupakan tanda marka antara jaringan WAN dan jaringan LAN. DTE ini merupakan piranti yang akan berkomunikasi dengan piranti DCE disisi ujung lainnya.
2. Demarc atau titik demarkasi adalah titik yang merupakan interface jaringan dimana kabel perusahaan telpon terhubung dengan rumah pelanggan.
3. Local Loops
adalah perpanjangan kabel line telpon dari Demarc menuju kantor pusat Telco yang mana pemeliharaannya difihak Telco, bukan tanggung jawab pelanggan. Kabel ini bisa berupa kabel UTP, fiber optic atau gabungan keduanya dan juga media lainnya.
4. DCE (data circuit terminating equipment) adalah suatu piranti (biasanya berupa router disisi ISP) yang berkomunikasi dengan DTE dan juga WAN Cloud. DCE ini merupakan piranti yang memasok clocking (denyut sinyal sinkronisasi) kepada piranti DTE. Sebuah modem atau CSU/DSU disisi pelanggan bisa diklasifikasikan sebagai DCE. DTE dan DCE bisa saja beupa piranti yang serupa / router akan tetapi mempunyai peran dan fungsi yang berbeda.
5. WAN cloud, merupakan hirarchi Trunk, Switches, dan CO (central office) yang membentuk jaringan telephone lines. Struktur fisik bisa bervariasi, dan jaringan-2 yang berbeda dengan titik koneksi bersama bisa saja saling overlap, makanya direpresentasikan dalam bentuk WAN cloud. Sisi pentingnya adalah bahwa data masuk melalui jaringan telpon, menjelajah sepanjang line telpon, dan tiba pada tepat pada alamat tujuannya.
6. PSE (packet switching exchange) adalah suatu Switch pada jaringan carrier packet switched. PSE-2 ini merupakan titik-titik penghubung dengan WAN cloud.
7. PSTN adalah public switched telephone network, adalah merupakan teknologi tertua dan diapakai secara luas diseluruh dunia dalam komunikasi WAN. PSTN adalah teknologi Jaringan WAN dalam jaringan circuit-switched. Teknologi ini berbasis dial-up atau leased line (always-on) menggunakan line telephone dimana data dari digital (komputer) diubah menjadi data analog oleh modem, dan kemudian data tersebut menjelajah dengan kecepatan terbatas sampai 56 Kbps saja.
8. Leased lines
adalah jenis dedicated dari teknologi jaringan WAN menggunakan suatu koneksi langsung yang bersifat permanen antara piranti yang berkomunikasi dan memberikan suatu koneksi konstan dengan kualitas layanan koneksi (QoS). Akan tetapi leased line adalah lebih mahal dibanding dengan sambungan sesuai kebutuhan (dial-on-demand) PSTN.
9. X.25
dispesifikasikan oleh ITU-T – adalah suatu teknologi jaringan WAN paket switching melalui jaringan PSTN. X.25 dibangun dengan merujuk pada layer Data Link dan Physical layer pada referensi model OSI. Awalnya X.25 menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket switched, walaupun X.25 bisa juga dibentuk menggunakan jaringan digital. Protocol X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antara DTE dan DCE di setup dan dipelihara dalam Public Data Network (PDN)
Frame relay
Frame relay telah dibahas panjang lebar secara terpisah, artikel yang termasuk juga jaringan frame relay dan juga koneksi frame relay. Frame relay adalah salah satu teknologi jaringan WAN dalam paket switching – suatu komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi.
ISDN
ISDN secara rinci juga dibahas terpisah, lihat jaringan ISDN disini baik untuk jaringan ISDN BRI maupun jaringan ISDN PRI. ISDN (Integrated services digital network) mendefinisikan standards pada penggunaan line telephone untuk kedua transmisi analog maupun digital.
ATM

Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi jaringan WAN dengan koneksi kecepatan tinggi dengan menggunakan paket switched system dari kecepatan 155 Mbps sampai 622 Mbps. Ia dapat mentransmisikan data secara simultan, voice yang digitize, dan sinyal digitize video melalui kedua jaringan LAN dan WAN. Karakteristik ATM meliputi berikut ini:
• Menggunakan cell kecil berukuran tetap (53-byte) yang mana lebih muda diproses dibandingkan X.25 maupun frame relay yang menggunakan cell dengan panjang bervariable
• Transfer rate bisa setinggi sampai 1.2 Gigabits
• Line digital berkualitas tinggi, low noise, yang menghilangkan perlunya adanya error-checking.
• Bisa menggunakan bermacam-macam media baik coaxial, twisted pair, maupun fiber optic.
• Bisa mentransmisikan secara simultan jenis data yang berbeda.
Tidak ada perbedaan yang jelas antara layanan WAN seperti frame relay dan ISDN. Misalkan saja anda bisa menggunakan protocol frame relay melalui line ISDN. Begitu piranti terhubung dengan WAN cloud, protocol internal dapat mengkonvert data traffic kedalam format seperlunya kemudian mengkonvert data itu kembali disisi ujung lainnya.

VLAN,STP,VTP

   VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation.
    Spanning Tree Protokol (STP) adalah link layer protokol jaringan yang menjamin bebas loop topologi untuk setiap dijembatani LAN . Dengan demikian, fungsi dasar siaran .dari STP adalah untuk mencegah loop jembatan dan berikutnya radiasi 

VTP (VLAN TRUNKING PROTOCOL)

Pengertian VTP
VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).
Tujuan mengonfigurasi VLAN tagging adalah agar traffic dari beberapa VLAN dapat melewati trunk link yang digunakan untuk menghubungkan antar-switch. Meskipun hal ini merupakan hal yang baik dalam lingkungan yang besar, VLAN tagging tidak melakukan apa-apa untuk mempermudah pengonfigurasian VLAN pada beberapa switch. Di sinilah VTP mengambil bagian.

Tujuan VTP
 Anda bisa membuat konfigurasi pada suatu SWITCH, bagaimana jika anda mempunyai 10 atau 100 switch yang berhubungan ? apakah anda harus membuat VLANs pada setiap switch dan mengijinkan mereka pada setiap trunk?.  VTP dapat membantu, tetapi anda tetap harus meng-assign access port untuk vlan pada setiap switch.

VTP Domain
Group dari switch layer 2 yang saling berbagi(share) VLAN data. Berakhir pada router layer 3. Setiap switch bisa dihubungkan tetapi bukan bagian dari domain.  Setiap switch hanya bisa memiliki satu domain.  Domain dapat diketahui berdasarkan namanya.  Hanya ada pada device Cisco, jadi semua device harus switch Cisco.

VTP Server
Satu switch bereran sebagai server. Membut Vlan pada switch ini. Informasi disimpan di vlan.dat.  Server mengirim informasi VLAN ke switch client melalui trunk yang aktif.  Add, delete, rename vlan pada server ini. Default mode pada switch adalah VTP Server.

VTP Client
Client menerima informasi vlan dari switch server. Kemudian switch client mempunyai vlan yang sama dengan server.  Client tidak menyimpan informasi vlan. Ini disimpan di dalam RAM dan akan hilang ketika di power off.

Mode VTP
Jika kita ingin membuat/menambahkan switch menjadi bagian dari suatu VTP management domain, setiap switch harus dikonfigurasi dalam satu dari tiga mode VTP yang dapat digunakan. Mode VTP yang digunakan pada switch akan menentukan bagaimana switch berinteraksi dengan switch VTP lainnya dalam management domain tersebut. Mode VTP yang dapat digunakan pada switch Cisco adalah mode server, mode client, dan mode transparent.

Switching

circuit switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit (atau kanal) yang dedicated di antara nodes dan terminal untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi. Sirkuit yang dedicated tidak dapat digunakan oleh penelepon lain sampai sirkuit itu dilepaskan, dan koneksi baru bisa disusun. Bahkan jika tidak ada komunikasi berlangsung pada sebuah sirkuit yang dedicated, kanal tersebut tetap tidak dapat digunakan oleh pengguna lain. Kanal yang dapat dipakai untuk hubungan telepon baru disebut sebagai kanal yang idle. Untuk call setup dan pengendalian (dan keperluan administratif lainnya) dapat digunakan sebuah kanal pensinyalan yang dedicated dari node terakhir ke jaringan. ISDN adalah salah satu layanan yang menggunakan sebuah kanal pensinyalan terpisah. Plain Old Telephone Service (POTS) tidak memakai pendekatan ini.
Sebuah metoda untuk membangun, memonitor perkembangan, dan menutup sebuah koneksi adalah dengan memanfaatkan sebuah kanal terpisah untuk keperluan pengontrolan, misalnya untuk links antar telephone exchanges yang menggunakan CCS7 untuk komunikasi call setup dan informasi kontrol dan menggunakan TDM untuk transportasi data di sirkuit tersebut.
Sistem telepon zaman dahulu merupakan contoh penggunaan circuit switching. Pelanggan meminta operator untuk menghubungkan mereka dengan pelanggan lain, yang mungkin berada pada yang sama, atau melalui sebuah inter-exchange link dan operator lain. Dimanapun posisi para pelanggan ini, tetap terbentuk sebuah koneksi antar telepon kedua pelanggan selama hubungan telepon berlangsung. Kawat tembaga yang sedang digunakan untuk koneksi ini tidak dapat digunakan untuk hubungan telepon lain, walaupun para pelanggan ini tidak sedang berbicara dan jalur ini dalam kondisi tidak digunakan (silent).
Akhir-akhir ini sudah dapat dilakukan multiplexing terhadap berbagai koneksi yang terdapat pada sebuah konduktor, namun demikian tetap saja setiap kanal pada link yang mengalami multiplexing selalu berada pada salah satu dari dua kondisi ini : dedicated pada sebuah koneksi telepon, atau dalam keadaan idle. Circuit switching mungkin relatif tidak efisien karena kapasitas jaringan bisa dihabiskan pada koneksi yang sudah dibuat tapi tidak terus digunakan (walaupun hanya sebentar). Di sisi lain, keuntungannya adalah cepatnya membuat koneksi baru, dan koneksi ini bisa digunakan dengan leluasa selama dibutuhkan.
Pendekatan lain adalah packet switching yang membagi data yang akan dikirimkan (misalnya, suara digital atau data komputer) menjadi kepingan-kepingan yang disebut paket, yang lalu dikirimkan melewati sebuah shared network. Jaringan packet switching tidak membutuhkan sebuah sirkuit khusus untuk melakukan koneksi. Dengan pendekatan ini banyak pasangan node dapat melakukan komunikasi yang hampir simultan pada kanal yang sama. Dengan tiadanya koneksi yang dedicated, masing-masing paket yang diberikan dilengkapi dengan alamat tujuan sehingga jaringan dapat mengirimkan paket tersebut ke tujuan yang diinginkan.

TOPOLOGI JARINGAN WAN

TOPOLOGI JARINGAN WAN

Topologi Cincin / Ringadalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Topologi ring digunakan dalam jaringan yang memiliki performance tinggi, jaringan yang membutuhkan bandwidth untuk fitur yang time-sensitive seperti video dan audio, atau ketika performance
dibutuhkan saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak. 


Kelebihan Topologi Ring

  • Hemat kabel
  • Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data

Kelemahan Topologi Ring

  • Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan.
  • Pengembangan jaringan lebih kaku
  • Sulit mendeteksi kerusakan
  • Dapat terjadi collision (dua paket data tercampur)
  • Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandels
Topologi bintang
Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 5 kategori utama seperti di bawah ini.
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.Kelebihan
  • Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
  • Tingkat keamanan termasuk tinggi.
  • Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
  • Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
Kekurangan
  • Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.
Penanganan
  • Perlunya disiapkan node tengah cadangan.




Topologi mesh


Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).
Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).
Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port (lihat gambar).
Dengan bentuk hubungan seperti itu, topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
§  Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
§  Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
§  Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
§  Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Meskipun demikian, topologi mesh bukannya tanpa kekurangan. Beberapa kekurangan yang dapat dicatat yaitu:
§  Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
§  Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
§  Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.
Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, topologi mesh biasanya diimplementasikan pada komputer-komputer utama dimana masing-masing komputer utama tersebut membentuk jaringan tersendiri dengan topologi yang berbeda (hybrid network).


Topologi berjenjang
Berjenjang WAN Topologi mirip dengan hibrida hirarkis topologi digunakan dengan LAN. Dalam topologi WAN berjenjang, situs WAN terhubung dalam bintang atau formasi cincin saling berhubungan pada tingkat yang berbeda, dengan titik interkoneksi yang disusun dalam lapisan.

Variasi pada topologi ini berlimpah. Memang, fleksibilitas membuat pendekatan berjenjang cukup praktis. Seorang arsitek jaringan dapat menentukan penempatan terbaik dari top-level router berdasarkan pola lalu lintas atau data penting jalan. Selain itu, sistem berjenjang memungkinkan untuk ekspansi mudah dan masuknya link berlebihan untuk mendukung pertumbuhan. Di sisi lain, fleksibilitas besar mereka berarti bahwa penciptaan WAN berjenjang membutuhkan pertimbangan cermat potensi geografi, pola penggunaan, dan pertumbuhan.

Perangkat WAN

Perangkat – perangkat WAN (Wide Area Network)

1.Router
Router dengan beberapa layanan, termasuk interkoneksi dan port-port perantara WAN.
– Modem termasuk perantara layanan voice-grade, unit layanan canel/unit layanan digital (CSU/DSUs), dengan layanan terminal 1/Ethernet 1 (T1/E1), Adapter terminal/terminasi jaringan 1 (TA/NT1s) dengan perantara layanan jaringan digital terintegrasi (ISDN).
-Server komunikasi pusat dengan dial in and dial out komunikasi antar user

Router adalah jenis kusus dari komputer, yang secara dasar mempunyai komponen yang sama seperti: CPU, memory
(ROM, RAM, NVRAM, FLASH), system bus, dan berbagai perantara input/output. Namun router didesain untuk fungsi
khusus yang tidak ada di dalam PC, seperti ruter dapat menghubungkan dan menentukan jalur terbaik untuk pengiriman
data dalam jaringan.
Seperti juga PC, Router memerlukan sistem operasi untuk menjalankan program aplikasi, ruter menggunakan
Internetwork Operating System (IOS) untuk menjalankan file konfigurasi. File ini berisi instruksi dan parameter yang mengontrol alur lalu lintas data melalui router.
Router menggunakan table dan protokol routing untuk meneruskan paket. File konfigurasi menetapkan seluruh informasi untuk kepastian setup dan menggunakan routing dan routed protocols yang tersedia.


2.ATM Switch


Asynchronous Transfer Mode (ATM)
ATM merupakan sebuah protokol standar internasional untuk jaringan cell relay, di mana berbagai macam servis seperti suara, video, dan data digandeng bersamaan dengan menggunakan cell-cell yang berukuran tetap. Protokol ATM banyak digunakan untuk memaksimalkan penggunaan media WAN berkecepatan sangat tinggi seperti Synchronous Optical Network (SONET).
Pilih WAN yang Tepat
Media WAN beserta perangkat pendukungnya bukanlah sebuah servis yang murah. Harga yang harus Anda bayar cukup tinggi hanya untuk servis WAN yang paling kecil sekalipun. Untuk itu, kenalilah semua jenis dan pernakperniknya lebih dalam ketika berencana menggunakannya. Jangan sampai Anda salah memilih WAN yang berharga mahal ini dan pada akhirnya tidak cocok dengan kebutuhan Anda. Pada edisi selanjutnya, akan dibahas mengenai cara-cara pemilihan WAN yang cocok dan berbagai macam pernak-perniknya.

ATM menyediakan bandwidth yang terukur yang dapat melayani baik jaringan LAN maupun WAN,
ATM switch memiliki kemampuan:
• mendukung bermacam layanan ataupun interface
• disertai langsung dengan software sistem operasi internetworking
• mekanisme manajemen trafik yang baik
Wan switch adalah perangkat jaringan yang mempuyai banyak port digunakan pada jaringan carier.Perangkat ini pada dasarnya sama dengan switch yang menghubungkan Frame relay,X.25,SMDS,dan beropearsi pada di DATA LINK layer yang terdapat pada model OSI.

Fungsi switch wan yakni mampu menentukan apakah sebuah frame data perlu dilewatkan ke segment (port) yang lain atau tidak dimana keputusannya diambil berdasarkan MAC address tujuan pada frame data tersebut. Jika MAC address tujuannya satu segment dengan MAC addres pengirim maka switch akan menfilter (memblokir) frame data Jika MAC address tujuannya berbeda segment dengan MAC address pengirim maka switch akan menforward frame data dengan membentuk microsegmentation Dan jika switch tidak tahu MAC address tujuannya maka switch akan menflood frame tersebut ke semua port. Setiap switch akan memiliki switching table yang berisi MAC address dan nomor portnya. Di switch switching table disimpan dalam area memori yang disebut CAM (Content Addresable Memory)

3.Switch X.25 / Frame Relay
   Switch X.25 dan Frame Relay menghubungkan data lokal/private melalui jaringan data, mengunakan sinyal digital. Unit ini sama dengan switch ATM, tetapi kecepatan transfer datanya lebih rendah dibanding dengan ATM.
Frame Relay WAN connections
Frame relay merupakan protokol yang khusus digunakan untuk membuat koneksi WAN jenis Packet-Switched dengan performa yang tinggi. WAN protokol ini dapat digunakan di atas berbagai macam interface jaringan. Karena untuk mendukung performanya yang hebat ini, frame relay membutuhkan media WAN yang berkecepatan tinggi, reliabel, dan bebas dari error.
Frame relay ini digunakan berbarengan dengan layanan leased-line lainnya, misalnya sering kita jumpai istilah-istilah DS0FR dan atau DS1FR.
Secara gampang disebutkan, bahwa sebuah ‘frame relay’ adalah sebuah metoda untuk penerapan hubingan yang terjadi dalam suatu jarak yang sangat jauh dengan biaya yang bersaing. Di antara titik yang melakukan hubungan tersebut akan digubungkan dengan gugus Telco Frame di mana paket (data yang dikirimkan) tersebut akan dikirimkan pada tujuannya melalui sebuah fasilitas pertukaran jaringan (switched network).

X.25/LAPB
X.25 merupakan standar buatan organisasi standardisasi ITU-T yang mendefinisikan cara koneksi antara perangkat DTE (Data Terminal Equipment) dengan DCE (Data Communication Equipment) yang memungkinkan perangkat-perangkat komputer dapat saling berkomunikasi. Kelebihan dari X.25 adalah kemampuannya untuk mendeteksi error yang sangat tinggi. Maka dari itu, protokol komunikasi ini banyak digunakan dalam media WAN analog yang tingkat error-nya tinggi.


4.Modem


Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (Carrier) dan siap Untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa (carrier) yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut “modem”, seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer.
Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem untuk diubah menjadi sinyal analog. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio.
Setibanya di modem tujuan, sinyal analog tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan dikirimkan kepada komputer. Terdapat dua jenis modem secara fisiknya, yaitu modem eksternal dan modem internal.

Sebuah modem (MOdulator/DE-Modulator) digunakan untuk menterjemahkan sinyal digital dari jaringan untuk diubah menjadi sinyal analog, sinyal yang biasa diterapkan pasa sambungan telepon biasa.
Dengan teknologi modem masa kini, kecepatan lalulintas hubungan berlangsung pada kecepatan yang terbatas sebesar 33.6KB (56KB?) untuk pengiriman data, meski hal itu boleh dibilang sebagai kecepatan yang dimiliki oleh sambungan telepon yang berkualitas baik. Koneksi secara ‘dial-up’, meski memiliki keterbatasan bandwidth (lebar saluran yang dilalui transmisi data), namun dipandang masih cukup memadai, karena murahnya, dan masih sesuai untuk menunjang kebutuhan aplikasi-aplikasi yang tidak terlalu tinggi persyaratan kecepatannya, serta untuk keperluan e-mail saja.


5.Multiplexer


Sebuah Multiplexer mentransmisikan gabungan beberapa sinyal melalui sebuah sirkit (circuit). Multiplexer dapat mentransfer beberapa data secara simultan (terus-menerus), seperti video, sound, text, dan lain-lain.
Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara berbarengan pada satu kanal transmisi disebut multiplexing
•Perangkat yang melaksanakan multiplexing disebut multiplexer (mux)
Multiplexer mengkombinasikan (me -multiplex) data dari n input dan mentransmisi melalui kapasitas data link yang tinggi. Demultiplexer menerima aliran data yang di-multiplex (pemisahan (demultiplex) dari data tersebut tergantung pada channel) dan mengirimnya ke line output yang diminta.
•Ada 3 jenis multiplexing
•FDM : Frequency Division Multiplexing
•TDM : Time Division Multiplexing
•CDM : Code Division Multiplexing